ANAK DIDIK SEBAGAI FAKTOR PENDIDIKAN
(Ragam Aliran Kemungkinan Pendidikan Bagi Anak)




Dwi Wahyu Nur Arifin
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Madura
Jalan Raya Panglegur Km 4 Pamekasan Kode Pos 69371
E-mail: ayuraden6@gmail.com

                         Abstrak                            
Sasaran dari pendidikan adalah peserta didik, peserta didik dapat dikatakan sebagai pihak yang di didik, dipimpin, diarahkan, dan di beri berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik. Peserta didik juga bisa dikatakan sebagai pihak yang dihumanisasikan yang bisa disebut pelajar atau mahasiswa. Peserta didik berstatus sebagai subjek didik karena peserta didik (tanpa di pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya dan ingin mengembangkan diri secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya. 
Kata Kunci: Peserta Didik, Ragam Aliran.

PENDAHULUAN
    Secara faktual, kegiatan pendidikan merupakan kegiatan antar manusia, oleh manusia dan untuk manusia, itulah mengapa pembicaraan tentang pendidikan tidak dapat dilepaskan dari pembicaraan tentang manusia. Para ahli telah mengemukakan berbagai pendapat tentang pendidikan, pada umumnya mereka sepakat bahwa pendidikan itu diberikan atau diselenggarakan dalam rangka mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan ke arah yang positif (Dardiri, 2010). Kegiatan pendidikan merupakan kegiatan yang melibatkan manusia secara penuh, dilakukan oleh manusia, antar manusia, dan untuk manusia, dengan demikian berbicara tentang pendidikan tidak dapat dilepaskan dari pembicaraan tentang manusia. (Khasina, 2013).
    Manusia adalah keyword yang harus dipahami terlebih dahulu bila ingin memahami pndidikan (Sardiman, 2007). Socrates mengatakan bahwa pelajar yang sebenarnya adalah belajar tentang manusia. Berdasarkan fakta adanya pertautan yang sangat intim antara pendidikan dan manusia, maka sangat masuk akan apabila kajian dalam mata kuliah pengantar pendidikan diawali dengan diskusi atau bahasan yang menyangkut hakikat manusia itu sendiri.
PEMBAHASAN
    Peserta didik adalah seseorang yang ingin belajar atau memperoleh pendidikan. Peserta didik adalah seseorang memiliki hak untuk memperoleh layanan pendidikan (pembelajaran) dari pemerintah atau masyarakat luas sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.      Menurut Ahmadi (2001) peserta didik adalah anak yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi dan individu.

Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
Individu yang sedang berkembang.
Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
Anak didik atau peserta didik konotasinya adalah pada orang-orang yang sedang belajar. Anak didik lebih dititik beratkan kepada anak-anak yang masih dalam tarap perkembangan, baik fisik maupun psikis, belum dewasa, dan masih membutuhkan bantuan dan pertolongan dari orang-orang dewasa di sekitarnya. Istilah peserta didik mengandung makna yang lebih luas, mencakup anak yang belum dewasa, dan juga orang yang sudah dewasa, tetapi masih dalam tarap mencari atau menuntut ilmu dan keterampilan.
Anak didik atau peserta didik semuanya menjadi salah satu sub sistem dalam sistem pendidikan. Keberadaan peserta didik dalam sistem pendidikan merupakan hal yang mutlak untuk berlangsungnya aktivitas pendidikan. Tanpa peserta didik, pendidikan tidak mungkin berjalan, sebab tidak ada gunanya guru tanpa anak didik. Peserta didik, selain sebagai objek pendidikan juga sebagai subjek pendidikan. Ahmad D. marimba mengemukakan bahwa dalam proses pendidikan kedudukan sebagai siterdidik merupakan sesuatu yang penting. Si anak mempunyai banyak kebutuhan, baik jasmani maupun rohani. Hali ini tidak mungkin dapat di penuhi oleh anak didik itu sendiri, melainkan membutuhkan bantuan orang lain dan mempunyai ketergantungan kepada pendidiknya, walaupun itu tidak sepenuhnya, karena sebagian dari kebutuhan itu tergantung pada siterdidik.
Peserta didik merupakan bagian dari organisasi sekolah dan bahan mentah yang harus di olah dan dibina oleh setiap sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sehingga dapat menjadikan input yang berkualitas pada jenjang pendidikan berikutnya. Menurut Undang-undang sistem pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (Ali Imran, 2012:5).
Dan adapun aliran atau faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik.

  • Aliran Empirisme

1). Perkembangan anak tergantung pada lingkungan, sedangkan pembawaan anak tidak dipentingkan sebab pada waktu lahir anak masih bersih (teori tabularasa).
2). Tokohnya. John Locke filsuf inggris (1632-1704).
3). Perkembangan peserta didik bergantung dari pengaruh dari dunia luar (pendidikan).

  • Aliran Nativisme

1). Kebalikan dari aliran Empirisme, yang menyatakan bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik dan buruk.
2). Hasil akhir perkembangan dan pendidikan peserta didik ditentukan oleh pembawaan sejak lahir.
3). Pembawaan buruk dan baik tidak dapat dirubah oleh kekuatan dari luar (pendidikan).
4). Tokohnya Schoupenhauer, filsuf Jerman.

  • Aliran Naturalisme

1). Tokohnya, filsuf perancis, JJ. Rosseau.
2). Berpendapat, semua anak yang baru dilahirkan mempunyai pembawaan baik dan tidak ada seorangpun yang lahir dengan pembawaan buruk.
3). Pembawaan baik itu akan menjadi rusak karena di pengaruhi oleh lingkungan.

  • Aliran Konvergensi

1). Tokohnya William Sterm, ahli pendidikan jerman.
2). Seorang anak di lahirkan didunia disertai pembawaan baik maupun buruk.
3). Dalam proses perkembangan, baik faktor pembawaan maupun lingkungan sama-sama mempunyai peranan penting.
KESIMPULAN
   Dari ulasan di atas, Nampak bahwa mempelajari berbagai aspek psikologis anak sangat membantu keberhasilan proses pengajaran karena dengan memahami berbagai faktor yang merupakan kondisi awal anak, akan menjadi alat bantu yang penting bagi penyelenggara pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan. Berbagai macam kegiatan dalam proses pendidikan yang memerlukan pemahaman terhadap peserta didik, diantaranya adalah perencanaan pendidikan, pemilihan alat dan sumber belajar, pemilihan materi, interaksi belajar mengajar, pemberian motivasi, layanan bimbingan penyuluhan dan berbagai faktor lain. Dan juga dengan adanya anak didik atau peserta didik akan mendorong berjalannya sebuah pendidikan, apabila tidak ada anak didik dalam sebuah pendidikan maka pendidikan tersebut tidak akan berjalan.



DAFTAR PUSTAKA
Husamah, Restian, Arina, Widodo, Rohmad. 2015, Pengantar Pendidikan, Malang: UMM Press
Imran, Ali. 2012, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara
Insania, 2015. Vol. 20. No. 2, Juli-Desember
Jurnal Al Ta’dib. 2015, Vol. 8. No. 2. Juli-Desember

Komentar